Cari Dokter:

(0741) 3620 888


WhatsApp 0811 7813 888

Emergency Call

Panggilan Darurat
(0741) 3620 118

Artikel | Jun 6, 2022

Usus Buntu: Kenali Gejala, Penyebab, dan Kapan Harus ke Dokter!

Saluran pencernaan adalah bagian tubuh yang bisa terserang penyakit serius, salah satunya adalah penyakit usus buntu. Jika dibiarkan, penyakit usus buntu dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan nyeri hebat yang bisa berakibat fatal.

Lalu apa sebenarnya penyakit usus buntu itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut yuk simak penjelasan dari dr. Timotius Tedjajuwana, Sp. B.

Gejala Penyakit Usus Buntu

Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks, yaitu organ berbentuk kantong berukuran 5 – 10 cm yang tersambung ke usus besar. Kondisi ini umumnya ditandai dengan nyeri di perut bagian kanan bawah.

Radang usus buntu paling sering menyerang kelompok usia 10 – 30 tahun. Meskipun demikian, usus buntu juga dapat dialami oleh anak-anak dan remaja. Penyakit atau peradangan pada usus buntu juga disebut sebagai apendisitis.

Gejala utama penyakit usus buntu adalah nyeri di perut yang disebut kolik abdomen. Nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Lokasi nyerinya bisa berbeda-beda, tergantung pada usia pasien dan posisi usus buntu itu sendiri.

Dalam waktu beberapa jam, nyeri akibat penyakit usus buntu bisa bertambah parah, terutama saat bergerak, menarik napas dalam, batuk, atau bersin. Selain itu, nyeri juga bisa muncul secara mendadak, bahkan saat penderita sedang tidur.

Penyebab Penyakit Usus Buntu

Penyakit usus buntu terjadi akibat infeksi di rongga usus buntu. Akibatnya, bakteri berkembang dengan cepat sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, dan bernanah.

Penyebab penyakit usus buntu belum dapat dipastikan. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu, yaitu:

  • Hambatan di pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang mengeras
  • Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
  • Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya infeksi cacing kremi atau ascariasis
  • Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
  • Cedera di perut

Selain faktor-faktor di atas, ada mitos yang menyatakan bahwa makanan tertentu, seperti biji cabai, dapat menyebabkan usus buntu. Akan tetapi, kebenaran tentang hal tersebut belum terbukti secara pasti.

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda merasakan nyeri parah di perut bagian kanan bawah, atau gejala usus buntu lain seperti yang telah disebutkan di atas. Jangan makan, minum, menggunakan obat pereda nyeri, obat pencahar, atau kompres hangat (heating pad) untuk meredakan gejala nyeri, tanpa adanya anjuran dari dokter.

Pada ibu hamil, radang usus buntu dapat menimbulkan gejala nyeri di perut sebelah kanan, karena posisi usus buntu akan lebih tinggi saat hamil. Di sisi lain, ibu hamil yang mengalami sakit perut, mual, atau muntah, juga tidak berarti mengalami usus buntu. Oleh sebab itu, penting untuk selalu melakukan pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil, terutama bila mengalami gejala di atas.

Waspadai bila nyeri perut perlahan-lahan makin parah dan meluas ke seluruh area perut. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda usus buntu telah pecah sehingga berisiko menyebabkan infeksi rongga perut (peritonitis). Pada wanita, gejala usus buntu juga bisa mirip dengan nyeri menstruasi (dismenore) atau kehamilan ektopik.

Bagi Anda yang merasakan gejala di atas dan membutuhkan bantuan terkait Penyakit Usus Buntu, Anda dapat menghubungi kami melalui Call Center di nomor (0741) 3620 888 atau melalui WhatsApp di nomor (0811) 7813 888.


Punya pertanyaan seputar Layanan dan Fasilitas RS Rapha Theresia Jambi? Yuk tinggalkan pesan di kolom komentar untuk ditanggapi tim dokter kami!


Berita Lainnya

Tentang Kami

Solusi kesehatan masyarakat Jambi yang memprioritaskan keselamatan pasien melalui pelayanan EMPATIK dan berkualitas tinggi

Lebih Lanjut
="WhatsApp"