Cari Dokter:

(0741) 3620 888


WhatsApp 0811 7813 888

Emergency Call

Panggilan Darurat
(0741) 3620 118

Artikel | Apr 13, 2024

Malaria : Ancaman Tersembunyi di Negara Tropis dan Subtropis

Malaria bukanlah penyakit yang bisa diabaikan. Infeksi ini disebabkan oleh parasit protozoa yang masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. 

Kondisi ini umumnya menjangkit daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia, yang sudah tercatat sekitar 244.958 kasus malaria pada tahun 2020 menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia. Selain itu, provinsi-provinsi seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku menjadi salah satu pusat penularan, sementara anak-anak di bawah usia lima tahun dan wanita hamil berada dalam kelompok yang cukup rentan.

Gejala malaria muncul dalam rentang waktu 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Tahapan gejalanya meliputi menggigil, demam, sakit kepala, diikuti oleh keringat berlebihan dan kelemahan sebelum suhu tubuh kembali normal. Meski sering kali mirip dengan gejala flu, malaria dapat dibedakan menjadi dua kategori: malaria tanpa komplikasi, yang gejalanya ringan tanpa merusak organ tubuh, dan malaria berat, yang menunjukkan gangguan pada organ vital.

Berbagai jenis parasit menyebabkan malaria dengan gejala dan tingkat keparahan yang berbeda :

  1. Plasmodium vivax (Pv): Umumnya tersebar luas dan menyebabkan gejala seperti demam, menggigil, diare, dan kelelahan yang parah.
  2. Plasmodium ovale (P.o): Terutama ditemukan di negara-negara barat dengan gejala demam tinggi, nyeri sendi, diare, dan nyeri di seluruh tubuh. Parasit ini cenderung kambuh karena dapat menetap di hati.
  3. Plasmodium falciparum (P.f): Disebut juga malaria tropika, menyebabkan gejala seperti mual, kelelahan, nyeri tubuh, pembesaran limpa, anemia, kebingungan, dan kejang.
  4. Plasmodium malariae (P.m): Jarang terjadi, dengan gejala demam dan menggigil yang tak kunjung sembuh.
  5. Plasmodium knowlesi (P.k): Ditemukan pada primata dan bisa menginfeksi manusia dengan gejala serupa Plasmodium malariae.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya penyebaran penyakit malaria sebaiknya lakukan perubahan gaya hidup serta pencegahan seperti :

  1. Menggunakan insektisida untuk menyemprot dinding rumah dan tidur di bawah kelambu nyamuk.
  2. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan serta mengenakan pakaian tertutup saat wabah menyebar.
  3. Selama pemulihan, konsumsi makanan cair terlebih dahulu, diikuti oleh sayuran hijau dan buah-buahan.
  4. Selalu bersihkan rumah setelah hujan dan jangan biarkan ada genangan air di sekitar tempat tinggal.

Bila mengalami gejala malaria, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk penanganan yang tepat. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak penyakit ini dan mempercepat proses pemulihan.

Jika Anda ingin berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Rapha Theresia Jambi, silakan hubungi Customer Service kami di (0741) 3620 888 atau melalui WhatsApp di (0811) 7813 888 untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya.


Punya pertanyaan seputar Layanan dan Fasilitas RS Rapha Theresia Jambi? Yuk tinggalkan pesan di kolom komentar untuk ditanggapi tim dokter kami!


Berita Lainnya

Tentang Kami

Solusi kesehatan masyarakat Jambi yang memprioritaskan keselamatan pasien melalui pelayanan EMPATIK dan berkualitas tinggi

Lebih Lanjut
="WhatsApp"