Cari Dokter:

(0741) 3620 888


WhatsApp 0811 7813 888

Emergency Call

Panggilan Darurat
(0741) 3620 118

Artikel | Jul 11, 2022

Kanker Serviks: Ketahui Gejala Serta Cara Pencegahannya Sejak Dini

Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher Rahim dan merupakan penyebab terbesar kematian wanita di dunia. Lalu, apa saja penyebab, faktor risiko, cara pencegahan dan juga metode skrining kanker serviks? Yuk simak penjelasan dari dr. Purnomo Eko Saputro, Sp.OG

Di tahun 2020 sendiri, terdapat 604.000 wanita yang terdiagnosis kanker serviks dan 342.000 di antaranya meninggal karena penyakit ini. Kanker serviks menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan perempuan di dunia, terutama pada negara berkembang. Kanker serviks adalah kanker terbanyak di 23 negara dan penyebab kematian terbanyak di 36 negara salah satunya Indonesia. Kematian pada kasus kanker di atas pada negara berkembang dua kali lebih besar dibandingkan negara maju.

Alasan utama meningkatnya kanker tersebut di negara berkembang adalah karena kurangnya program skrining yang efektif untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker dan setelah terkena kanker pada stadium dini, serta pengobatannya sebelum proses invasif yang lebih lanjut. Hal ini berdasarkan fakta bahwa lebih dari 50% perempuan yang terdiagnosis kanker tidak pernah melakukan skrining.

Penyebab Kanker Serviks

Hampir 95% kasus kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (Human Papilloma Virus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi. Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58, sedangkan HPV risiko rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb.

Faktor Risiko Kanker Serviks

Berikut beberapa faktor risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV:

  • Memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun)
  • Berganti-ganti pasangan seksual
  • Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan
  • Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul
  • Perempuan yang melahirkan banyak anak
  • Perempuan perokok, mempunyai risiko 2.5 (dua setengah) kali lebih besar untuk menderita Kanker Leher Rahim dibanding dengan yang tidak merokok
  • Perempuan yang menjadi perokok pasif (yang tinggal bersama keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok), akan meningkat risikonya 1,4 (satu koma empat) kali dibanding perempuan yang hidup dengan udara bebas.

Bagaimana Cara Pencegahannya?

Pencegahan primer kanker serviks dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV, pilihan paling efektif untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Untuk anak perempuan, vaksinasi HPV harus dilakukan sebelum dimulainya periode seksual aktif. 

  • WHO merekomendasikan vaksin HPV untuk anak perempuan dalam kelompok usia 9-13 tahun. Anak perempuan yang menerima dosis pertama vaksin HPV sebelum usia 15 tahun dapat menggunakan jadwal dua dosis dengan interval harus enam bulan. 
  • Pada orang yang mengalami imunokompromais, termasuk mereka yang hidup dengan HIV serta perempuan yang telah berusia 15 tahun ke atas harus menerima vaksin sebanyak tiga dosis (pada 0, 1-2, dan 6 bulan). 

Agar sepenuhnya terlindungi dari infeksi HPV, selain melakukan vaksinasi, skrining kanker serviks juga dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan primer.

Metode Skrining Kanker Serviks

Skrining kanker serviks (Molekuler HPV DNA testing, Pap Smear atau IVA) sangat penting dilakukan untuk menurunkan risiko terkena Kanker serviks. Tujuannya adalah untuk menemukan lesi prakanker, dan perlu dilakukan 3 - 5 tahun sekali, terutama pada Wanita berusia 30 sampai 50 tahun yang aktif secara seksual.

Ada beberapa metode Deteksi Dini / Skrining yang dikenal untuk melakukan skrining Kanker serviks, antara lain: 

  1. Pemeriksaan HPV DNA secara molekuler, untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum muncul perubahan melalui adanya materi genetik (DNA) dari HPV risiko tinggi.  Dianjurkan untuk perempuan berusia 30 tahun dapat diulang tiap 5 - 10 tahun, dan bagi perempuan dengan gangguan kekebalan tubuh dapat dimulai sejak usia 25 tahun dan diulang 3 - 5 tahun sekali.
  2. Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat (IVA). Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Mereka yang mempunyai hasil tes IVA-positif dan mendapatkan pengobatan, harus menjalani tes IVA berikutnya enam bulan kemudian. Tes IVA dapat dilakukan di klinik, puskesmas dan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan maupun rumah sakit
  3. Pemeriksaan Sitologi (Pap Smear). Merupakan suatu prosedur pemeriksaan sederhana melalui pemeriksaan sitopatologi, yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan perubahan morfologis dari sel-sel epitel leher rahim yang ditemukan pada keadaan prakanker dan kanker.

Kanker serviks hingga saat ini menjadi masalah kesehatan di dunia dengan besarnya angka penderita dan kematian yang ditimbulkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks meliputi vaksinasi HPV dan deteksi dini berupa HPV DNA, IVA dan pemeriksaan sitologi Pap Smear. Vaksinasi dan skrining HPV dapat menjadi alternatif pencegahan kanker serviks yang sensitif, spesifik, aman, dan hemat biaya untuk diterapkan di negara-negara berkembang.

Bagi Anda yang ingin melakukan skrining dan membutuhkan bantuan terkait Kanker Serviks, bisa langsung menghubungi RS Rapha Theresia Jambi lewat Call Center di nomor (0741) 3620 888 atau melalui WhatsApp di nomor 0811 7813 888.

Sumber: 1 | 2 | 3 | 4


Punya pertanyaan seputar Layanan dan Fasilitas RS Rapha Theresia Jambi? Yuk tinggalkan pesan di kolom komentar untuk ditanggapi tim dokter kami!


Berita Lainnya

Tentang Kami

Solusi kesehatan masyarakat Jambi yang memprioritaskan keselamatan pasien melalui pelayanan EMPATIK dan berkualitas tinggi

Lebih Lanjut
="WhatsApp"