Cari Dokter:

(0741) 3620 888


WhatsApp 0811 7813 888

Emergency Call

Panggilan Darurat
(0741) 3620 118

Artikel | Mar 16, 2024

Ketahui Proses Pengobatan TBC Hingga Tuntas

Tuberkulosis atau biasanya disebut dengan TB dan TBC, adalah salah satu jenis penyakit menular yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menjangkit siapa saja dan menyerang beberapa organ tubuh seperti paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), kasus TBC di Indonesia pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebanyak 809.000 kasus dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena banyaknya kasus yang terdeteksi.

Kemenkes RI telah melakukan perbaikan pada sistem pelaporan data dengan membentuk Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) yang dapat diakses oleh tenaga kesehatan dan program Public Private Mix (PPM) yang bertujuan meningkatkan keterlibatan fasilitas kesehatan baik swasta maupun pemerintah di seluruh Indonesia dalam rangka menanggulangi TBC.

Untuk mengetahui adanya indikasi TBC, tenaga ahli kesehatan perlu melakukan diagnosa dengan beberapa opsi tes berikut:

  1. Tes Mantoux, dengan cara menyuntikkan zat tuberkulin tepat di bawah kulit lengan. Jika timbul benjolan merah dalam 48 hingga 72 jam, maka dapat dinyatakan positif TBC
  2. Tes Darah, untuk mengukur reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap paparan bakteri TBC dan dapat menentukan jenis TBC laten atau aktif
  3. Tes Pencitraan, berupa rontgen dada atau CT Scan untuk mengetahui adanya perubahan pada kondisi paru-paru, biasanya berupa bintik-bintik putih
  4. Tes Dahak, jika hasil rontgen atau CT Scan menunjukkan indikasi TBC, maka dokter akan mengambil sampel dahak untuk menguji jenisnya yang resisten terhadap obat

Pengobatan pada pengidap Tuberkulosis perlu dilakukan selama 6 hingga 12 bulan tergantung pada usia dan tingkat keparahannya dengan obat antibiotik khusus. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  1. Bakteri TBC sulit dibasmi karena sebagian terdapat di dalam & luar sel pada tubuh
  2. Beberapa obat bekerja saat bakteri membelah diri, namun pertumbuhan bakteri TBC sangat lambat
  3. Kuman TBC masih tersisa dan memicu penyakit kambuhan apabila diobati dalam waktu singkat
  4. Sebagian bakteri memiliki resistensi atau kekebalan pada jenis antibiotik tertentu dan dapat menjadi lebih sulit diobati

Proses pengobatan TBC akan menggunakan beberapa kombinasi obat yang telah diresepkan oleh dokter yang berupa Pirazinamid, Isoniazid, Rifampisin, Etambutol, Rifapentin. Pasien pengidap TBC harus rutin  mengonsumsi obat tanpa henti sebelum dokter memberikan izin.

Jika Anda berhenti minum obat TBC tanpa izin dari dokter, maka bakteri TBC akan berisiko menjadi lebih kebal terhadap obat dan memicu tingkat keparahan. Sehingga, proses pengobatannya kemungkinan bisa diulang kembali dari awal dan akan memakan waktu lebih lama. 

Jenis obat yang diresepkan tentunya dapat menimbulkan beberapa efek samping dan untuk menghindarinya dokter akan menyesuaikan dosis berdasarkan usia dan kondisi yang dialami. Lamanya waktu pengobatan tergantung pada kesehatan pengidapnya dan memerlukan beberapa minggu agar kinerja obat menjadi efektif. Untuk itulah, pastikan cek kesehatan paru-paru Anda segera supaya mendapatkan penanganan medis dengan baik.

Jika Anda ingin berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Paru di RS Rapha Theresia Jambi, silakan hubungi Customer Service kami di (0741) 3620 888 atau melalui WhatsApp di (0811) 7813 888 untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya.


Punya pertanyaan seputar Layanan dan Fasilitas RS Rapha Theresia Jambi? Yuk tinggalkan pesan di kolom komentar untuk ditanggapi tim dokter kami!


Berita Lainnya

Tentang Kami

Solusi kesehatan masyarakat Jambi yang memprioritaskan keselamatan pasien melalui pelayanan EMPATIK dan berkualitas tinggi

Lebih Lanjut
="WhatsApp"