Cari Dokter:
Panggilan Darurat
(0741) 3620 118
[Jambi, November 7] – Rangkaian acara Seminar Sehat Rapha Health Talk perdana dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional 2022, telah selesai digelar pada hari Minggu (6/11) lalu di RS Rapha Theresia Jambi.
Event ini dibuka dengan kegiatan bakti sosial khitanan, yang kemudian dilanjutkan dengan 3 sesi seminar sehat yang bertema “Healthy Childhood, Happy Adult, yang turut dihadiri juga oleh Ibu Ratu Munawaroh, Mantan Ketua TPP PKK Provinsi Jambi (Periode 1999-2010) beserta ratusan pasangan dan orang tua sebagai peserta.
dr. Marcia Marimba, direktur utama Rumah Sakit, menyampaikan bahwa bersama dengan para orang tua, RS Rapha Theresia berharap dapat menghasilkan generasi anak-anak Jambi yang mencapai kesehatan yang sejati.
“Sehat sejati di sini bukan hanya secara fisik ya, namun juga kesehatan psikologis yang sering kali kurang diperhatikan. Padahal keseimbangan antara keduanya sangat penting, untuk memastikan anak dapat bertumbuh menjadi remaja dan dewasa yang tangguh dan berkarakter di masa depan, apalagi di era internet, teknologi dan hiperkompetisi seperti sekarang” ujar dr. Marcia.
dr. Marcia juga menambahkan kalau ke depannya RS Rapha Theresia akan terus berkomitmen untuk membantu pemda Jambi dalam mensosialisasikan informasi kesehatan seperti ini, salah satunya dengan membuat materi seminar ini dapat ditonton secara gratis di kanal Youtube Rapha Healthcare.
“Melalui Rapha Health Talk, kami berharap dapat berbagi wawasan dan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh orang tua dalam keseharian, dengan menghadirkan kombinasi narasumber ahli dari bidang kedokteran dan psikologi terbaik” tutupnya.
Mengangkat Autisme Serta Pentingnya Menjaga Kehamilan Secara Holistik
Pada sesi pertama yang berlangsung di hari Sabtu (5/11) seminar sehat dibawakan oleh dr. Dian Wahyuni, spesialis anak RS Rapha Theresia Jambi, bersama Psikolog dan Dosen Universitas Indonesia, Edward Andriyanto, M.Psi, dan membahas tentang cara mengenali gejala Autisme serta cara menanganinya pada awal fase tumbuh kembang anak.
“Setiap anak Autis memiliki kondisi dan gejala yang sangat berbeda-beda, oleh karena itu penting bagi orang tua untuk bersabar dalam memperhatikan dan mempelajari cara untuk berinteraksi dengan anaknya” jelas dr. Dian.
Edward kemudian menambahkan kalau Autisme kini bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, sebaliknya penting sekali untuk menyadari kondisi ini pada Anak sedini mungkin.
“Sebab intervensi melalui berbagai terapi yang disesuaikan dengan kondisi spektrum yang diderita masing-masing Anak, umumnya dapat lebih efektif dan berdampak. Dukungan ahli seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi, psikolog serta komunitas orang tua dengan anak yang mengalami Autisme juga sangat penting untuk saling berbagi informasi” tutup Edward.
Sedangkan pada sesi kedua dr. Caesar Nurfiansyah, spesialis obgyn RS Rapha Theresia Jambi, memaparkan topik seputar menjaga kehamilan secara holistik serta cara mencegah trauma psikologis pada janin bersama Psikolog spesialis penanganan trauma, Rahajeng Ikawahyu, M.Si.
“Tentunya kita semua ingin anak-anak kita bertumbuh menjadi orang-orang yang luar biasa dan berguna bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu penting untuk maksimalkan asupan nutrisi serta menjaga kondisi psikologis Ibu dan Anak dalam periode emas 1.000 hari pertama dalam kehidupannya, yaitu mulai dari ketika Anak masih di dalam kandungan hingga usianya sekitar 2 tahun” ujar dr. Caesar.
Penerapan Pola Asuh Dan Gizi Yang Tepat Sesuai Usia
Pada sesi ketiga di hari Minggu (6/11), dr. Linda Artanti, spesialis gizi klinik dari RS Rapha Theresia Jambi, menjelaskan mengenai pentingnya menyesuaikan asupan sesuai kelompok usia.
“Sebagai contoh, dalam kondisi yang normal, memberi asupan lemak dan santan justru dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan kalorinya di masa pertumbuhan Anak. Sebab di bawah usia 10 tahun itu sangat jarang anak alami kondisi kolesterol tinggi” ungkap dr. Linda.
Rahajeng Ikawahyu, M.Si., Psikolog spesialis penanganan trauma, menambahkan bahwa selain aspek gizi, penting juga untuk menerapkan Mindful Parenting, membangun kepercayaan, dan menyesuaikan pola asuhan dengan mengikuti perkembangan Anak di setiap kelompok usia.
Ika menjelaskan bahwa setiap anak yang dilahirkan selalu terikat dua aspek yang membentuknya, yaitu Nature atau faktor genetik, serta Nurture atau faktor lingkungan.
"Penelitian menunjukkan bahwa selain kondisi fisik, hormon stres juga akan diturunkan secara genetik kepada anak. Jadi kalau orang tuanya punya gangguan kecemasan, depresi, atau stres, anak yang dilahirkannya juga akan mewarisinya. Di sinilah faktor lingkungan yang baik akan berperan penting untuk membentuk dan memperbaiki kondisi anak." jelasnya.
Ika juga menyampaikan bahwa Gadget juga termasuk faktor lingkungan, sebab gadget akan membuka pintu bagi anak untuk menjelajahi seluruh dunia.
“Namun Gadget tidak perlu dimusuhi, justru sebaliknya kita perlu pelajari dan siapkan batasan dunia Gadget yang aman bagi anak kita. Selain itu penting bagi orang tua untuk menilai kesiapan anaknya, serta memberikan pendampingan yang tepat saat anak mulai mengenal Gadget” lanjutnya.
Sebagai penutup Ika menyampaikan bahwa menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya, dan pasti akan melalui proses Trial & Error, namun sesungguhnya tidak ada hal yang tidak bisa diperbaiki. Yang perlu diingat adalah bila melakukan kesalahan, harus segera diperbaiki dan jangan dibiarkan.
Punya pertanyaan seputar Layanan dan Fasilitas RS Rapha Theresia Jambi? Yuk tinggalkan pesan di kolom komentar untuk ditanggapi tim dokter kami!
Solusi kesehatan masyarakat Jambi yang memprioritaskan keselamatan pasien melalui pelayanan EMPATIK dan berkualitas tinggi
Lebih Lanjut